ISU-ISU AKTUAL DALAM
ISLAM
Isu-isu
dalam islam meliputi:
1.
Pluralisme atau kemajemukan.
Pluralisme adalah sikap bersedia menghargai
adanya perbedaan masing-masing pendapat. Disini, perbedaan dipandang sebagai
hak fundamental dari setiap anggota masyarakat. Sebab tanpa pebedaan masyarakat
itu akan stagnan atau cenderung tidak kreatif.
PLURALISME DALAM KAJIAN STUDI ISLAM
Perbedaan harus dipandang sebagai suatu realitas
sosial yang fundamental, yang harus dihargai dan dijamin pertumbuhannya oleh
masyarakat itu sendiri.
Ayat al-qur’an surat al-hujarat
ayat 13 mengajarkan kepada kita semua akan penting dan perlunya memberlakukan perbedaan dan
pluralitas secara arif.
2.
HAM dan Gender
Setidaknya ada tiga prinsip
kehidupan bernegara yang sering kali terkait dan lahir dari suatu filsafat
politik setelah zaman pencerahan yakni, demokrasi, negara hukum, dan
perlindungan kak asasi manusia.
HAM dan Gender dalam studi islam
Sebelum seorang individu
dilahirkan dan setelah meninggal dunia, dai mempunyai hak-hak yang
diformulasikan dan dilindungi oleh hukum. Karena manusia mempunyai hak dan
kemampuan menggunakannya. Berkaitan
denan HAM dan Gender setidaknya ada 5 hal fundamental yang diperjuangkan oleh
banyak kalangan gerakan pembebasan, yaitu:
1)
Hak hidup dan perlindungannya.
2)
Hak memeluk agama.
3)
Hak kekayaan dan penghidupan yang layak.
4)
Hak kehormatan.
5)
Hak politik.
3.
Civil Society
Civil society identik dengan the state (negara), yaiti sebuah
komunitas yang mendominasi sejumlah komunitas lain (cicero). Sedangkan aristoteles
tidak menggunakan istilah civil society tetapi koininie politike, yakni sebuah komunitas politik tempat warga
dapat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan.
Civil Society dalam studi islam
Sebelumnya istilah civil society
diterjemahakan dengan “masyarakat warga”
, “masyarakat modern”. Meskipun tidak bisa dikatakan sama persis, dan pastri
ada perbedaan tertentu. Masyaraky madani adalah identik dengan civil society.
Dengan demikian, maka isu-isu kontemporer dalam hal ini civil society dalam
kajian keislaman memberikan penegasan
bagwa konstruksi masyarakat yang memiliki nilai-nilai luhu, dan
didalamnya menjunjung tinggi musyawarah, tentu saja membutuhkan pula
prinsip-prinsip kaedilan.Dalam praktiknya, nilai-nilai islam menjadi dasar bagi semua keputusan tindakan
yang berbeda dalam suatu masyarakat yang mempunyai cita-cita luhur bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar